jpnn.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo memperkuat ekosistem pelabuhan hijau lewat penanaman 215.200 bibit mangrove di sembilan lokasi pesisir Indonesia.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menyampaikan program ini tidak hanya menjadi bagian dari pemenuhan komitmen lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi ratusan warga pesisir.
“Sejalan dengan konsep Pelabuhan Hijau atau Green Port,” ungkap Arif dikutip, Rabu (24/9).
Program yang bertepatan dengan Hari Maritim Nasional ini dilakukan serentak oleh Pelindo Group, dengan total luas lahan rehabilitasi mencapai 134,5 hektare. Dari perhitungan teknis, mangrove yang ditanam berpotensi menyerap emisi hingga ribuan ton CO2.
Arif menegaskan program ini merupakan kelanjutan dari komitmen perusahaan yang telah berjalan beberapa tahun terakhir, dengan fokus pada pelestarian ekosistem pesisir melalui pemberdayaan masyarakat.
Mengusung semangat “Pelabuhan Hijau, Masyarakat Sejahtera”, Pelindo melaksanakan rehabilitasi mangrove secara berkelanjutan sebagai bentuk dukungan terhadap target nasional restorasi mangrove, sekaligus memastikan keterlibatan aktif masyarakat lokal.
“Kami ingin TJSL Pelindo tidak hanya menjadi kegiatan simbolik. Melalui program rehabilitasi mangrove, kami berharap dapat memperkuat ekosistem pesisir sekaligus berkontribusi dalam penurunan emisi, mewujudkan Pelabuhan Hijau serta memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat lokal,” ujarnya.
Arif menambahkan mangrove harus dipandang sebagai investasi sosial.