jpnn.com, JAKARTA - OVO mengeklaim berhasil memblokir lebih dari 7.000 akun yang disalahgunakan untuk Judi Online (Judol) sepanjang 2025.
Pemblokiran akun tersebut buah dari inisiatif jangka panjang OVO, Gerakan Bareng Ungkap Judi Online (Gebuk Judol).
Chief Operating Officer OVO, Eddie Martono menyatakan pemblokiran ribuan akun tersebut berhasil menurunkan aktivitas transaksi judol hingga 97%,
"Kami terus memonitor yang tadi sempat di-share, bahwa penurunan dari transaksi judol juga sudah lebih dari 97%," kata Eddie saat ditemui di kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan, Rabu (3/12).
Program Gebuk Judol diketahui sudah dilaksanakan secara intensif selama dua periode sepanjang tahun 2025.
Ronde pertama berlangsung pada Februari hingga Maret, sementara yang kedua dilaksanakan pada bulan Juli hingga Agustus 2025.
Skema Gebuk Judol, dengan menggandeng pemerintah, regulator, serta masyarakat umum untuk bersama-sama memerangi praktik judi online dinilai efektif.
Dalam pelaksanaannya, OVO mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengawasan.






















































