jpnn.com, JAKARTA - Pengamat energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Tumiran mengingatkan pemerintah untuk segera membuat roadmap yang lebih jelas dan terstruktur di tengah gencarnya upaya pengembangan bioetanol sebagai bahan bakar nabati (BBN).
Terlebih, bioetanol sudah ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).
Menurutnya, roadmap terstruktur sudah sangat mendesak. Kalau tidak segera dibuat, dikhawatirkan berdampak buruk terhadap pengembangan bioetanol itu sendiri.
“Ya, bisa gagal. Makanya harus ada roadmap yang terstruktur. Siapa targetnya, pelakunya siapa, bagaimana skenario pricing, dan lain-lain. Semua harus jelas,” ujar Tumiran.
Menurut mantan anggota Dewan Energi Nasional (DEN) tersebut, roadmap memang harus jelas dan terstruktur. Dari sisi produksi, misalnya, berapa juta ton yang ditargetkan.
Dari target tersebut, kemudian dipetakan lagi, apa saja bahan bakunya. Misal tebu, jagung, singkong, dan sebagainya.
”Roadmap itu harus jelas. Itu penting,” tegasnya.
Ketiadaan roadmap, imbuh Tumiran, bahkan bisa berdampak terhadap keseimbangan antara produksi dan penyerapan bioetanol itu sendiri.