jpnn.com, JAKARTA - Perintah berupaya meningkatkan daya beli kelompok kelas menengah tahun depan.
Tenaga Ahli Utama Dewan Ekonomi Nasional Luthfi Ridho mengatakan potensi pertumbuhan ekonomi saat ini masih bisa dimaksimalkan.
“Tren konsumsi rumah tangga turun, dan ini yang ingin kami balikkan. Kelas menengah harus percaya diri atas peluang pendapatan ke depan,” ucap Lutfhi dalam acara Katadata Policy Dialogue bertajuk Ekonomi Tumbuh 5,04%: Bagaimana Prospek 2026? di Jakarta, Kamis (13/11).
Lutfhi menekankan, ada dua kebijakan besar yang menjadi fokus tahun depan, yaitu formula UMP yang seimbang dan perbaikan aturan investasi termasuk terkait tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).
“Semoga keduanya bisa menjawab turunnya daya beli. Tetapi output-nya tetap perlu kerja sama semua pihak agar Indonesia semakin kompetitif,” kata Luthfi.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2025 sebesar 5,04 persen secara year on year (yoy). Angka tersebut dinilai sebagai capaian yang baik.
hief Economist Permata Bank Josua Pardede mengatakan pencapaian di kuartal III sudah sesuai ekspektasi.
Sekaligus membuka ruang optimistis untuk tahun depan terutama jika konsumsi kelas menengah bisa dipulihkan.






















































