Pemilu Raya PSI Inovasi Politik, Bikin Kader Merasa Memiliki Partai

7 hours ago 13

Pemilu Raya PSI Inovasi Politik, Bikin Kader Merasa Memiliki Partai

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep melakukan kampanye di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (15/7/2025). Foto: dok sumber

jpnn.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar pemilu raya dalam menentukan ketua umum baru. Sistem pemilihan tersebut dianggap menjadi inovasi politik yang patut diapresiasi.

Hal itu disampaikan pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa.

"Saya melihat bahwa sistem pemilu raya yang diterapkan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk memilih ketua umum merupakan sebuah inovasi politik yang patut diapresiasi," kata Herry, kepada wartawan, Selasa (15/7).

Dia menilai, sistem pemilihan yang dilakukan PSI mencerminkan semangat demokrasi yang semakin terbuka. Sebab, pemilihan ketua umum yang diterapkan PSI tak banyak dilakukan oleh partai politik lain di Indonesia.

"Pendekatan ini mencerminkan semangat demokrasi internal yang semakin terbuka dan partisipatif, yang masih jarang diterapkan secara konsisten oleh partai-partai politik di Indonesia," jelas dia.

Selain itu, sistem Pemilu Raya PSI juga memberikan ruang kepada seluruh kader PSI untuk menilai secara langsung visi dan misi yang digaungkan oleh calon ketua umun.

"Proses pemilu raya memungkinkan publik, khususnya kader PSI di seluruh daerah, untuk menilai secara langsung rekam jejak, visi, dan kapasitas para calon ketua umum. Ini menciptakan ruang debat terbuka dan menjauhkan partai dari praktik oligarkis yang biasanya didominasi segelintir elite," ujarnya.

Herry juga menyebut sistem Pemilu Raya PSI akan menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap partai. Serta, memperkuat legitimasi kepemimpinan yang akan memperkuat konsolidasi gerakan partai kedepannya.

Pemilihan terbuka seperti Pemilu Raya PSI, dapat menjadi jalan dalam menata ulang regenerasi kepemimpinan partai secara lebih demokratis dan meritokratis

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |