jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Pemerintah Kota Yogyakarta ingin menekan angka kemiskinan dengan tiga pendekatan utama.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono mengatakan pendekatan tersebut melalui mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin, meningkatkan pendapatan dan produktivitas serta meminimalkan wilayah kantong kemiskinan.
“Meskipun angka kemiskinan terus menunjukkan tren penurunan, kami tidak boleh lengah. Upaya penanggulangan kemiskinan tetap menjadi prioritas bersama," katanya.
Program-program pada 2025 ini katanya didesain untuk menjawab akar persoalan kemiskinan secara langsung dan berkelanjutan.
“Pemerintah Kota Yogyakarta akan melakukan uji coba program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana dan Orang Tua Asuh Keluarga Miskin dengan pilot project di Kemantren Wirobrajan," ucapnya.
Program ini merupakan wujud kolaborasi dengan sektor nonpemerintah.
Di sisi lain, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menekankan pentingnya penanggulangan kemiskinan yang berbasis data, fokus pada wilayah prioritas dan mengedepankan pendekatan langsung ke akar masalah.
“Angka kemiskinan di DIY saat ini 6,26 persen, dan kami targetkan turun menjadi 5,8 persen pada tahun ini. Ini bukan hal mudah, perlu strategi yang konkret dan terfokus,” kata Hasto.