Pengamat: 8 Peran Strategis Indonesia Menghadapi Perang Tarif Global

6 days ago 28

 8 Peran Strategis Indonesia Menghadapi Perang Tarif Global

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Pengamat intelijen yang juga dosen di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) Dr. Stepi Anriani. Foto dok. SA

jpnn.com, JAKARTA - Sebelum perang tarif yang disaksikan seluruh dunia pada 2025, perang dagang 2018-2020 telah terjadi, tetapi tidak secara vulgar terekspos. Hal itu menyebabkan perdagangan dunia turun 3% dan GDP global turun 0,8%.

Tarif 32% yang dikenakan pada impor dari Indonesia bukan angka kecil. Sementara Tiongkok menghadapi situasi lebih parah dengan adanya balasan *perang tarif* akibat Transhipment yang digagasnya. Hal ini telah menciptakan ancaman fragmentasi ekonomi global.

Pengamat intelijen yang juga dosen di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) Dr. Stepi Anriani mengatakan, bahwa ada 3 sikap yang dapat terjadi dari pembentukan blok- blok ekonomi global.

Pertama, negara-negara melawan dominasi AS dengan membentuk blok ekonomi baru. Kedua, dunia ikut skenario AS dan makin tunduk pada hegemoni Amerika Serikat. 

"Ketiga, sikap negara-negara yang mencoba bernegosiasi dan netral, lebih lunak dalam memposisikan diri," jelas Dr. Stepi Anriani, Selasa (15/4/2025).

Lebih lanjut dikatakan, Indonesia secara geopolitik berada di kawasan Indo Pasifik yang menjadi wilayah strategis. Sebagai kawasan sentral, Indo Pasifik merupakan episentrum pertumbuhan ekonomi, inovasi teknologi, dan diskursus isu-isu kawasan.

Indonesia perlu mengambil peran strategis dalam mencegah konflik terbuka di kawasan.

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan diperankan lebih kuat oleh Indonesia sebagai berikut:

Pengamat intelijen Dr. Stepi Anriani menyebutkan 8 peran dtrategis Indonesia yang bisa diperkuat dalam menghadapi perang tarif global

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |