jpnn.com, JAKARTA - Seorang tenaga lepas atau tenaga bantuan (tidak terikat) meninggal dunia di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34-17120 yang berlokasi di jalan raya pengasinan Bekasi Timur pada 19 Mei 2025.
Arifin selaku Pengawas SPBU 34-1720 Bekasi Timur mengatakan murni meninggal dunia dan bukan dari faktor kecelakaan kerja.
“Sudah dilakukan investigasi dan pengecekan langsung oleh Bimas Pol Polsek Bekasi Timur beberapa hari setelah insiden tersebut. Dan, didapati tidak ada kecelakaan kerja atau bahkan kelalaian dari pihak kami atas meninggalnya Zulfikar,” kata Arifin didampingi adik korban di ruang kerja SPBU seperti dilansir dalam keterangan tertulis pada Rabu (23/7/2025).
Dia menjelaskan awal kejadian terjadi pada hari Senin (19/5/2025) lalu sekitar pukul 07.20 WIB.
Arifin mendapati korban sudah di ruang dombak SPBU.
“Saya baru keluar dari ruang kerja dan mencari korban saat itu, diperkirakan sekitar pukul 07.20 WIB pagi. Saya panggil-panggil tidak ada sahutan dari korban, dan saya melihat ada ruang dombak terbuka. Saya cek ternyata korban (Zulfikar, red) di situ dengan kondisi terduduk dipojok. Dengan cepat saya minta rekan-rekan lainnya untuk mengangkat korban dan dibawa ke RS Amanda Tambun Selatan," ujar Arifin.
Berdasarkan pengetahuannya di pertamina, dombak merupakan bagian atas tengki BBM, di mana ruang yang memang harus dibersihkan bila ada rembesan air saat hujan atau ada rembesan BBM yang keluar.
Biasanya, kata dia, hanya sedikit BBM yang keluar bila ada. Namun, kebanyakan juga BBM tidak keluar sama sekali.