jpnn.com - PALEMBANG - Sebanyak satu ton gula aren yang dikemas dalam satu kontainer dengan nilai ekonomi mencapai Rp 27 juta diberangkatkan dari Pelabuhan Boom Baru Palembang menuju Taiwan.
Komoditas gula aren ini sebelumnya telah melalui pemeriksaan karantina tumbuhan untuk memastikan bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan aman untuk diperdagangkan secara internasional.
Pemeriksaan sertifikasi dilakukan oleh petugas karantina meliputi pemeriksaan fisik dan verifikasi dokumen sesuai dengan ketentuan perkarantinaan serta persyaratan negara tujuan.
Kepala Karantina Sumatera Selatan Sri Endah Ekandari menyampaikan apresiasi atas tercapainya ekspor perdana gula aren asal Sumsel ini.
“Ekspor ini membuktikan bahwa produk lokal Sumatera Selatan mampu menembus pasar internasional. Karantina akan terus mendukung melalui layanan sertifikasi dan pengawasan agar komoditas terjamin aman, sehat, dan sesuai ketentuan negara tujuan,” ujar Sri Endah, Jumat (26/9).
Ekspor perdana gula aren ini sekaligus menjadi momentum penting dalam mendorong diversifikasi produk ekspor asal Sumsel.
"Tidak hanya bertumpu pada komoditas utama seperti kopi, kelapa, dan karet, kini Sumsel mulai membuka jalan bagi komoditas olahan pangan lainnya untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar global," kata Sri Endah.
Karantina Sumsel menegaskan bahwa langkah ini menjadi dorongan kuat untuk makin banyak UMKM Sumsel yang Go Ekspor di masa mendatang.