jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Ekonom Senior FEB UGM, Revrisond Baswir menilai perang Israel dan Iran tidak berdampak signifikan bagi ekonomi tanah air.
Menurut Baswir, ekonomi Indonesia akan terguncang apabila negara-negara besar seperti, Amerika Serikat, Cina, Perancis atau Rusia ikut terlibat.
"Kalau keterlibatan mereka meningkat, barulah risiko global naik tajam. Namun, untuk Indonesia dampak langsungnya tidak terlalu besar,” katanya, Rabu (25/6).
Menurut Baswir, pemerintah Indonesia harus lebih fokus memperkuat fondasi ekonomi dalam negeri terutama sektor energi.
Kemudian, dampak terhadap ekspor Indonesia dan neraca perdagangan nasional masih dinilai relatif ringan dibandingkan perang tarif yang pernah dilancarkan oleh Presiden AS Donald Trump.
“Pemerintah harus serius membenahi tata kelola Pertamina dan meningkatkan kapasitas kilang minyak dalam negeri. Ini kunci untuk menghadapi fluktuasi harga minyak dunia,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan pemerintah, swasta hingga masyarakat untuk tidak menjadikan krisis global sebagai alasan stagnasi nasional.
Menurutnya, saat ini adalah waktu yang tepat untuk memperkuat ekonomi nasional secara kolektif. (mcr25/jpnn)