jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menggenjot capaian investasi yang ramah dan efisien, melalui berbagai penyederhanaan sistem perizinan serta inovasi layanan.
Pemkot Surabaya menargetkan capaian investasi sebesar Rp 42,69 triliun pada tahun 2025. Seluruh layanan perizinan di Kota Pahlawan kini terintegrasi secara daring.
Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Lasidi mengungkapkan investasi di Kota Surabaya meningkat signifikan dari Rp6,53 triliun pada triwulan IV 2024 menjadi Rp7,71 triliun di triwulan I 2025, atau naik 16,8 persen.
Tercatat 119.603 pelaku usaha baru tumbuh dalam periode tersebut.
Adapun lima sektor usaha yang mendominasi, yaitu perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan, penyediaan akomodasi dan makanan, layanan penyewaan dan agen perjalanan, serta sektor konstruksi. Usaha-usaha ini tersebar di berbagai kawasan Surabaya seperti Tambaksari, Sawahan, Wonokromo, Kenjeran, dan Gubeng.
“Proses izin usaha tak lagi harus melalui jalur konvensional. Pelaku usaha bisa langsung mengakses sistem digital melalui situs resmi oss.go.id untuk izin usaha, dan sswalfa.surabaya.go.id untuk layanan dasar, non-usaha, maupun non-perizinan lainnya,” jelas Lasidi, Sabtu (19/7).
Menurutnya, sistem online ini bertujuan menekan praktik percaloan dan mempercepat waktu pengurusan. Semua dilakukan secara mandiri. Tidak ada pungutan biaya kecuali yang diatur dalam retribusi atau pajak daerah.
Lasidi menegaskan, pendampingan tetap disediakan bagi pemohon yang mengalami kendala teknis atau membutuhkan arahan selama proses berlangsung.
