jpnn.com, BANTUL - Perusahaan penerima fasilias Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Industri Kecil dan Menengah (KITE IKM) asal Bantul melakukan ekspor 4.012 pieces (pcs) sarung tangan ke pasar Jepang.
Ekspor produk produk dari PT Natajaya BNH Indonesia itu diberangkatkan melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang dan memiliki nilai devisa sebesar USD 25.529,04 atau senilai Rp 422.965.134,72.
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Yogyakarta Riri Riani menjelaskan, fasilitas KITE IKM memberikan dukungan ekspor bagi perusahaan kecil dan menengah.
Fasilitas ini, berupa pembebasan bea masuk dan tidak dipungutnya PPN/PPnBM atas impor bahan baku, bahan penolong, mesin, dan barang contoh yang akan diolah, dirakit, atau dipasang menjadi barang untuk tujuan ekspor atau diserahkan kepada IKM lain.
“Tujuan utamanya adalah mendorong ekspor produk IKM agar lebih kompetitif dan menjadi motor penggerak perekonomian,” kata Riri Riani dalam keterangannya, Selasa (23/9).
PT Natajaya BNH Indonesia memiliki hasil produksi utama berupa sarung tangan yang diperuntukan penggunaannya dimusim dingin.
Dengan adanya ekspor tersebut, menunjukan peran Bea Cukai Yogyakarta sebagai trade facilitator dan industrial assistance yang fokus membantu industri kecil dan menengah untuk terus tumbuh sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. (mrk/jpnn)