jpnn.com - JAKARTA – Banjir yang melanda Kota Bekasi pada pekan pertama Maret 2024 sebagai yang terburuk sejak 2016 dan 2020, dengan ketinggian air mencapai 8 meter.
Pada Selasa (4/3) dini hari, ketika jarum pendek jam menunjuk angka 2, air sungai meluap membawa serta lumpur pekat berwarna cokelat, menerjang permukiman warga tanpa ampun.
Bau tanah basah dan lumpur yang menyengat menyatu dengan suara arus deras Kali Bekasi yang mengalir ganas.
Tepat selepas azan Subuh, mayoritas rumah di Pondok Mitra Lestari, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, mulai menyisakan ujung atapnya yang nyaris tenggelam.
Arus deras air setinggi lebih dari dua meter itu menyapu segala yang dilewatinya; perabotan rumah tangga, kendaraan, hingga hewan ternak di perkampungan sekitar yang tak sempat diselamatkan.
Beberapa warga di Jalan Pinus yang berhasil menyelamatkan diri terlihat bertahan di genting, menggigil dalam ketakutan sambil menanti pertolongan.
Di atas atap rumah yang hampir tenggelam itu, seorang bocah 9 tahun bertahan bersama kedua orang tuanya di bawah guyuran hujan deras. Bajunya lusuh, tubuhnya gemetar kedinginan.
Ia menengadahkan wajahnya ke langit, membuka mulut untuk menampung air hujan dan menelannya untuk menghilangkan haus. Sudah 6 jam dia terisolasi.