jatim.jpnn.com, SURABAYA - Polrestabes Surabaya memastikan demonstrasi yang berakhir ricuh pada tanggal 29-31 Agustus di beberapa titik bukan dari mahasiswa, tetapi dari kelompok perusuh.
Salah satu demo yang berakhir ricuh terjadi di depan Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (30/8) sore.
Saat itu, massa aksi dari mahasiswa menuntut untuk membebaskan temannya yang ditangkap dalam aksi sebelumnya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Luthfie Sulistiawan menjelaskan saat aksi untuk rasa di depan pihaknya mendapati massa dari mahasiswa terpisah dengan kelompok perusuh tersebut.
"Bahwa kemarin teman-teman mahasiswa barangkali juga yang di depan Mapolrestabes juga memang kami bisa lihat bahwa kelompok itu terpisah," kata Luthfie di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (9/9).
Luthfie menyebut massa aksi mahasiswa juga mendapatkan serangan dari kelompok perusuh tersebut.
"Jadi, ketika teman-teman mahasiswa sudah diskusi dengan kami, lalu kemudian kelompok-kelompok ini yang menginginkan agenda itu selesai dengan damai. Kemudian (kelompok perusuh)melakukan pelemparan justru kepada teman-teman mahasiswa," ujarnya.
Dia mengatakan saat kerusuhan terjadi, polisi kemudian memisahkan antara kelompok mahasiswa dengan kelompok perusuh tersebut.