jatim.jpnn.com, LUMAJANG - Polres Lumajang menangkap empat orang diduga provokator dalam kericuhan aksi solidaritas oleh ratusan massa Aliansi Masyarakat Tertindas bersama komunitas ojek online (ojol) di depan Mapolres Lumajang pada Sabtu (30/8) malam.
“Polisi menangkap empat orang diduga provokator dan diduga penyusup,” ujar Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar, Minggu (31/8).
Awalnya aksi itu berjalan tertib dan massa menyalakan lilin serta melakukan orasi secara bergantian hingga menggelar salat gaib serta doa bersama untuk Affan Kurniawan, ojol yang meninggal dilindas Rantis Brimob di Jakarta pada 28 Agustus 2025.
Namun, situasi berubah seusai doa bersama. Sebagian massa menyalakan suar dan melempar botol air mineral ke arah aparat kepolisian yang berjaga sehingga polisi langsung mendorong massa agar membubarkan diri dengan tertib.
"Kericuhan dipicu oleh penyusup. Awalnya damai, saat massa mau bubar, ada penyusup yang memicu keributan dengan melempar botol air mineral. Saya yakin itu ulah penyusup," katanya.
Alex mengatakan empat orang yang ditangkap diduga kuat sebagai provokator dan diproses secara prosedural serta profesional.
Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro Abimanyu mengatakan empat orang yang ditangkap tersebut telah dimintai keterangan dan dipulangkan untuk diserahkan kepada orang tuanya.
Sementara itu, koordinator lapangan (korlap) aksi solidaritas, Nibras, juga memastikan kericuhan bukan berasal dari peserta aksi damai karena sudah sepakat untuk menggelar aksi tanpa anarkis.