jatim.jpnn.com, MADIUN - Kejadian nahas menimpa dua orang pemuda asal Kota Madiun berinisial AIS (22). Sepele, hanya gegara kaus silat yang digunakan, dia mendapat kekerasan dari sekolompok orang tak dikenal.
Nahasnya, pengeroyokan itu terjadi saat AIS bersama temannya JR (17) sedang membeli rokok dan bensin di warung Madura kawasan Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun pada Minggu (11/5) pukul 00.50 WIB.
Kapolres Madiun AKBP Mohammad Zainur Rofik menjelaskan pihaknya telah menetapkan lima orang sebagai tersangka. Mereka ialah ABZ, MAB, MYP, FZE, dan AK. Mirisnya semua pelaku masih di bawah umur.
Tersangka tersebut mengaku sebagai komunitas All Pemuda Hijrah 023. Mereka ternyata juga mengikuti salah satu organisasi pencaksilat di Kota Madiun.
“Rasa euforianya, fanatismenya terhadap organisasi pencak silat yang diikuti, lalu ketemu korban yang mungkin dirasa berbeda dengan pemahaman mereka sehingga terjadi pengeroyokan,” tutur Rofik.
Walakin, pihaknya memastikan kekerasan yang dilakukan itu tidak ada hubungannya dengan perguruan pencak silat yang mereka ikuti.
“Tindakan kekerasan ini murni dilakukan komunitas yang mengatasnamakan All Pemuda Hijrah 023,” jelasnya.
Kelima tersangka disangkakan Pasal 170 ayat (1) KUHP Jo UU RI Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, dengan ancaman pidana penjara lima tahun enam bulan. (mcr23/jpnn)
