Politik Kebangsaan: Kembali ke Rumah Rakyat, Menjaga Arah Sejarah

1 month ago 33

Oleh: Romy Soekarno - Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDIP

 Kembali ke Rumah Rakyat, Menjaga Arah Sejarah

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDIP Romy Soekarno. Foto: Source for JPNN

jpnn.com - Sejarah tidak selalu datang dengan suara fanfare. Ia kerap tiba dalam bahasa isyarat—dalam gerak yang hanya terbaca oleh mereka yang peka terhadap denyut zaman.

Dan kali ini, denyut itu berpijak di Denpasar, ketika Megawati Soekarnoputri, dalam forum konsolidasi Fraksi PDI Perjuangan dari pusat hingga daerah, menyampaikan sesuatu yang lebih dari sekadar arahan partai.

Ia menyampaikan kredo ideologis, doktrin gerak, dan panggilan pulang: kembali ke rumah rakyat.

“Dharma eva hato hanti”—kebenaran yang mati akan menghancurkan. Namun kebenaran yang ditegakkan akan menyelamatkan.

Arahan itu bukan perintah turun ke bawah dalam arti organisatoris semata. Ia adalah ajakan untuk menyentuh ulang dasar kekuatan politik: suara rakyat yang murni, jerit perut yang sering tak terdengar di ruang istana, dan denyut harapan yang tak bisa dicapai oleh retorika kekuasaan.

Kekuasaan, sebagaimana ditegaskan Megawati, bukanlah hak istimewa, melainkan amanah konstitusional.

Siapa pun yang mengkhianatinya akan dihukum oleh sejarah, cepat atau lambat.

Amnesti dan Arsitektur Ulang Kontrak Politik

PDI Perjuangan kini tidak hanya berdiri di luar pagar, tetapi memegang kunci arah. Bukan untuk membakar rumah bangsa, tetapi untuk menghangatkannya kembali.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |