jpnn.com - Presiden Prabowo Subianto mempertimbangkan tuntutan masyarakat soal pembentukan tim investigasi independen untuk mengusut kematian pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan.
Affan meninggal dunia karena dilindas kendaraan taktis Brimob Polri saat pembubaran unjuk rasa di Pejompongan, Jakarta beberapa waktu lalu.
Prabowo menyatakan akan mempelajari tuntutan masyarakat yang dinilainya masuk akal, normatif, dan dapat didiskusikan dengan baik.
"Saya kira kalau tim investigasi independen, saya kira ini masuk akal. Saya kira bisa dibicarakan dan nanti kita lihat bentuknya seperti bagaimana," kata Prabowo dalam pertemuan dengan sejumlah pimpinan media massa di Hambalang, Jawa Barat, melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (8/9/2025).
Dalam pertemuan selama 14 jam bersama pimpinan redaksi media massa di Hambalang, Jawa Barat, pada Sabtu (6/9) itu, Prabowo menegaskan tuntutan masyarakat dapat diterima dan dibicarakan lebih lanjut.
Waakin, Presiden Prabowo menyebut ada poin yang dapat diperdebatkan, yaitu usulan penarikan TNI dari pengamanan sipil.
Menurut mantan Danjen Kopassus itu, tugas TNI adalah menjaga rakyat, terutama dari ancaman mana pun. Ancaman tersebut dapat berupa aksi pembakaran dan kerusuhan kepada masyarakat.
"Kalau tarik TNI dari pengamanan sipil, ya, saudaralah yang menilai apa ini masuk akal atau tidak, iya kan? Terorisme itu ancaman, membakar-bakar itu ancaman, membuat kerusuhan itu ancaman kepada rakyat. Masa tarik TNI dari pengamanan sipil? Itu menurut saya debatable," tutur Presiden.