jpnn.com, JAKARTA - Polemik di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kian meruncing.
Setelah sebelumnya Rais Aam PBNU KH Miftahul Ahyar mencopot Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, berikutnya Gus Yahya mencopot Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Bendahara Umum Gudfan Arif.
Ulama kharismatik NU yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Nadwatul Ummah Buntet KH Faris Fuad Hasyim mengaku sangat kecewa melihat polemik yang terjadi di tubuh PBNU saat ini.
”Jujur, wallahi, billahi, saya sangat kecewa sekali,” ungkap Cucu dari mantan Mustasyar PBNU, Abdullah Abbas Buntet, dalam video ceramahnya yang viral di berbagai platform media sosial, dikutip Kamis (4/12/2025).
Melihat kondisi kerusakan yang terjadi di tubuh PBNU saat ini, menurut Gus Faris, tidak bisa hanya menyalahkan satu orang, namun sebagai kesalahan kolektif.
“Seharusnya yang harus dicopot bukan hanya ketua umum PBNU saja, tetapi Rais Aam-nya juga harus dicopot dan sekjennya Gus Ipul juga harus dicopot,” ujar Gus Faris.
Gus Faris dalam pidatonya di sebuah pengajian agama mengurai sepanjang sejarah PBNU, kepengurusan periode kepemimpinan KH Miftahul Ahyar, Gus Yahya, dan Gus Ipul dinilai paling banyak terjadi masalah.
Bahkan, masalah besar di tubuh PBNU terjadi sesaat setelah penyusunan pengurus PBNU seusai Muktamar Lampung pada akhir 2021 lalu, yakni penunjukan Mardani H Maming sebagai bendahara umum PBNU.






















































