Puluhan PMI Jateng Dipulangkan, Banyak yang Sakit & Tak Betah Beban Kerja Tinggi

7 hours ago 4

Puluhan PMI Jateng Dipulangkan, Banyak yang Sakit & Tak Betah Beban Kerja Tinggi

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng Ahmad Aziz. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com, SEMARANG - Puluhan warga Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dipulangkan dari negara tujuannya. Penyebabnya adalah masalah administrasi hingga beban kerja tinggi.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng Ahmad Aziz mengatakan pemulangan pahlawan devisa itu dilaporkan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sepanjang 2023 hingga 2024.

Namun demikian, Aziz tidak merinci secara pasti jumlah warga Jateng yang dipulangkan tersebut.

"Kami telah beberapa kali menerima surat dari Kemenlu terkait pemulangan warga Jateng. Jumlahnya ada puluhan sepanjang 2023-2024, naik turun atau statis," kata Aziz kepada JPNN.com, Senin (3/3).

Pemulangan tersebut dilakukan karena para PMI tidak betah di negara penempatan. Termasuk, beban kerja hingga dikarenakan sakit kronis yang memaksa harus pulang ke Tanah Air.

Menurutnya, pemulangan PMI telah melalui serangkaian koordinasi, dan komunikasi dengan perusahaan penyalur, serta keluarganya.

"Ada yang tidak digaji, administrasi perpanjangan kerja tidak sesuai, tidak kerasan, dan beberapa memang ada yang sakit," kata Aziz.

Termasuk karena persoalan PMI pindah-pindah kerja tidak sesuai administrasi kompetensi yang telah ditentukan. Misalnya, PMI yang bekerja di sektor manufaktur lalu pindah ke bidang perikanan.

Beban kerja & masalah administrasi jadi penyebab puluhan PMI Jateng dipulangkan dari luar negeri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |