jatim.jpnn.com, SURABAYA - Radius Setiyawan, S.Pd., MA., resmi meraih gelar Doktor Ilmu Sosial dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair) setelah mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka, Rabu (25/6).
Dalam disertasinya yang berjudul Ideologi Gender dan Ekologi dalam Buku Teks Kurikulum Merdeka: Kajian Ekofeminisme, Radius mengungkap temuan penting soal bias patriarkal dan antroposentrisme dalam buku ajar Sekolah Dasar (SD) yang digunakan di Sekolah Penggerak.
Menurut Radius, narasi dalam sejumlah buku teks masih mengandung stereotip gender dan eksploitasi alam secara tidak langsung. Ia menilai lemahnya proses seleksi penulis serta minimnya sensitivitas terhadap isu keadilan gender dan keberlanjutan lingkungan turut menjadi penyebab utama.
“Jika sejak dini anak-anak disuguhi materi yang bias maka kita sedang menanam benih ketimpangan,” ujar Radius.
Pria yang menjabat Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya itu merekomendasikan evaluasi menyeluruh terhadap isi buku ajar, kompetensi penulis, serta peran lembaga penerbit.
Dia menekankan buku teks masih menjadi medium utama dalam proses pembelajaran dasar, sehingga penting memastikan kontennya sesuai dengan nilai keadilan sosial, kesetaraan gender, dan etika lingkungan.
Radius menyoroti perubahan istilah dalam buku ajar tidak cukup apabila tidak diikuti dengan perombakan substansi dan pendekatan ideologis dalam penulisan.
Menurutnya, banyak narasi dalam buku teks masih menempatkan perempuan hanya di ruang domestik dan alam sebagai objek eksploitasi tanpa refleksi etis.