Regulasi BRI Super League Bisa Membahayakan Pemain Lokal

6 hours ago 15

Regulasi BRI Super League Bisa Membahayakan Pemain Lokal

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Andritany Ardhiyasa. Foto: ANTARA/Michael Siahaan

jpnn.com - JAKARTA - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia atau APPI menilai regulasi Super League -dahulu bernama Liga 1, berpotensi berimbas buruk untuk nasib pemain lokal.

Operator Super League PT LIB menetapkan setiap klub boleh mendaftarkan sebelas pemain asing dari negara mana pun.

APPI menggarisbawahi, jika tidak ada persaingan secara adil dan tak banyak kompetisi, maka pemain-pemain lokal bakal bernasib buruk.

"Dari survei yang kami lakukan, mayoritas pemain Liga 1 merasa keberatan dengan adanya regulasi tersebut karena secara langsung akan sangat mengurangi menit mereka bermain, dikarenakan saat ini hanya ada satu kompetisi profesional yang bergulir," bunyi keterangan APPI.

Saat menyampaikan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan dan RUPS luar biasa PT LIB di Hotel Langham, Jakarta Selatan, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus mengatakan bahwa regulasi pemain asing untuk kasta tertinggi musim depan berubah karena mengalami peningkatan.

Nantinya, dari sebelas pemain yang boleh didaftarkan, setiap klub hanya boleh memasukkan delapan pemain di daftar susunan pemain dan bermain langsung dalam satu pertandingan.

Saat menyampaikan hasil RUPS, Ferry mengatakan bahwa peningkatan kuota pemain asing ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas klub tanah air yang menjadi wakil di Asia.

Kebijakan ini mengubah regulasi pada musim sebelumnya, yakni setiap klub menggunakan delapan pemain asing, dengan hanya enam pemain yang dibolehkan bermain dalam satu pertandingan.

Presiden APPI menilai regulasi baru di Super League itu kontradiktif dengan upaya mendongkrak prestasi Timnas Indonesia.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |