Rencana Kenaikan Iuran BPJS, Kenneth DPRD DKI: Jangan Sampai Masyarakat Terbebani

1 month ago 50

 Jangan Sampai Masyarakat Terbebani

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth. Foto: dokumentasi Tim Kenneth

jpnn.com - Rencana Pemerintah menaikkan iuran BPJS Kesehatan pada 2026 mulai menuai sorotan dari berbagai pihak.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth menilai kebijakan tersebut harus dikaji lebih dalam agar tidak membebani masyarakat, khususnya warga berpenghasilan rendah.

Menurut dia, warga Jakarta, terutama peserta mandiri kelas menengah ke bawah, bisa terdampak signifikan jika tidak ada skema subsidi atau kompensasi yang jelas dari pemerintah.

"Kami memahami tantangan pembiayaan BPJS Kesehatan, tetapi jangan sampai masyarakat menjadi korban. Jika iuran naik, maka layanan harus ikut membaik,”ujar Kenneth dalam keterangannya, Senin (21/7).

“Jangan hanya membuat suatu program yang ujung-ujungnya malah membebani rakyat tanpa ada perbaikan yang nyata,” kata dia.

Pria yang akrab disapa Bang Kent menuturkan dengan adanya kenaikan iuran BPJS Kesehatan tersebut, dia menilai banyak peserta aktif yang akan berhenti karena terbebani dengan kenaikan tersebut.

"Masyarakat yang merasa terbebani bisa menunggak iuran atau bahkan berhenti sebagai peserta aktif. Hal ini justru akan mengurangi kepesertaan aktif dan memperburuk rasio iuran terhadap klaim BPJS Kesehatan," tuturnya.

Menurut Kent, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus ikut bersuara dan bersikap dalam pembahasan kebijakan nasional itu.

Hardiyanto Kenneth menilai kebijakan tersebut harus dikaji lebih dalam agar tidak membebani masyarakat, khususnya warga berpenghasilan rendah.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |