Respons UGM Melihat Demonstrasi yang Banyak Diwarnai Kekerasan

21 hours ago 21

Minggu, 31 Agustus 2025 – 15:35 WIB

Respons UGM Melihat Demonstrasi yang Banyak Diwarnai Kekerasan  - JPNN.com Jogja

Jajaran UGM menyampaikan seruan damai pada Minggu (31/8). Foto: Humas UGM

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sujito menekankan bahwa kekerasan dalam demonstrasi justru akan menambah penderitaan rakyat.

Dia menyebut bahwa kekerasan bisa menimbulkan spiral yang sulit dihentikan jika tidak segera dikendalikan.

“Demonstrasi besar jangan sampai terjebak pada kekerasan karena kekerasan hanya akan melahirkan korban dan itu sering kali merugikan rakyat,” kata Arie, Minggu (31/8).

Di sisi lain, ia mengkritik langkah refresif dari pemerintah yang justru menambah ketegangan. 

“Pemerintah harus segera merespons dengan langkah-langkah konkret, minimal mengurangi tindakan represif karena itu membahayakan rakyat,” katanya. 

Negara, menurut Arie, harus hadir memberikan solusi nyata dan mendengarkan aspirasi masyarakat. 

Rektor UGM Ova Emilia mendukung penyampaian aspirasi masyarakat tanpa kekerasan. 

“Kami menyampaikan duka yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan luka-luka dalam rangkaian aksi massa dan mengimbau semua pihak untuk menghentikan tindakan kekerasan dan anarkisme demi menjaga nilai kemanusiaan dan kemartabatan,” kata Ova.

Universitas Gadjah Mada (UGM) merepons banyaknya kekerasan di dalam penyampaian aspirasi. Menyerukan kepada polisi untuk menghentikan tindakan represif.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News

Read Entire Article
| | | |