Respons Wali Kota Bandung Farhan Soal Siswa Masuk Jam 6 Pagi: Konsekuensinya Banyak

1 day ago 19

Selasa, 03 Juni 2025 – 16:00 WIB

 Konsekuensinya Banyak - JPNN.com Jabar

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan saat ditemui di Pussenkav, Kota Bandung, Selasa (3/6/2025). Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan mengkaji lebih dulu kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang meminta siswa SMP – SMA untuk masuk jam 6 pagi.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan, Dinas Pendidikan masih menganalisis rencana jam efektif yang diterbitkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.

Menurutnya, kebijakan itu tidak bisa langsung diimplementasikan sebab ada beberapa poin yang perlu dipikirkan, salah satunya adalah ketersediaan moda transportasi.

“Masuk jam 6 belum dianalisis. Saya masih menunggu kajiannya,” kata Farhan saat ditemui di Pussenkanv, Kota Bandung, Selasa (3/6/2025).

Sarana transportasi menjadi hal penting yang perlu diperhatikan apabila kebijakan masuk sekolah jam 6 pagi dijalankan. Pemerintah yang sedang menggencarkan larangan membawa kendaraan pribadi ke sekolah, tentunya terbentur apabila kebijakan Dedi Mulyadi dilakukan.

“Sekolah jam 6 (pagi) itu konsekuensinya banyak. Belum tentu semua kendaraan umum sudah beroperasi pada jam 5 pagi. Bahkan, bus sekolah juga baru beroperasi jam 8 pagi. Saya mesti mengevaluasi itu semua,” jelasnya.

“Jadi, kalau untuk masalah jam 6 pagi, nanti kayanya akan dihubungkan dengan kesiapan pemerintah kota untuk memberikan subsidi untuk transportasi,” lanjutnya.

Kajian ini, kata Farhan, juga termasuk rencana mengaktifkan lagi bus sekolah untuk pelajar di Kota Bandung.

Pemkot Bandung menyatakan, banyak konsekuensi yang dijalankan terkait rencana pemberlakuan jam masuk sekolah pukul 6 pagi untuk pelajar SMP-SMA.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News

Read Entire Article
| | | |