jatim.jpnn.com - Atap asrama putri Pondok Pesantren Syalafiah Syafi’iyyah Syeh Abdul Qodir Jaelani di Dusun Rawan, Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ambruk pada Rabu (29/10) dini hari.
Peristiwa ini menyebabkan satu santriwati meninggal dunia.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur Satriyo Nurseno mengatakan kejadian terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.
Menurutnya, hujan deras disertai angin kencang diduga menjadi penyebab utama runtuhnya atap bangunan tersebut.
“Telah terjadi robohnya atap bangunan asrama putri Pondok Pesantren Syalafiah Syafi’iyyah Syeh Abdul Qodir Jaelani diduga akibat hujan intensitas lebat disertai angin kencang,” kata Satriyo, Rabu (29/10).
Dia menambahkan, kondisi bangunan yang sebelumnya telah mengalami keretakan akibat gempa bumi pada September 2025 turut memperparah dampak kejadian tersebut.
“Serta adanya keretakan pada beberapa bagian bangunan merupakan dampak dari gempa bumi berkekuatan 5,7 SR yang terjadi pada tanggal 25 September 2025,” ujarnya.
Data BPBD Jawa Timur mencatat, lima orang menjadi korban dalam insiden itu. Dua orang mengalami luka ringan, dua lainnya luka berat, dan satu korban meninggal dunia atas nama PHO (13), santriwati asal Dusun Rawan, Desa Blimbing, Kecamatan Besuki.



















































