jatim.jpnn.com, SURABAYA - Sebanyak 2.500 peserta dari 76 organisasi kemasyarakatan, kelompok masyarakat, serta organisasi mahasiswa, menghadiri Doa Bersama Lintas Agama dan Deklarasi Surabaya Bersatu di Halaman Balai Kota Surabaya, Rabu (31/12).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan deklarasi yang digelar menjadi komitmen bersama untuk menjaga Kota Surabaya dari praktik premanisme.
“Tidak ada lagi toleransi terhadap tindakan yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujar Eri.
Mantan Kepala Bappeko Surabaya tersebut menegaskan, setiap pelanggaran akan diproses secara hukum.
Terlebih lagi, lanjut Eri, Satgas Anti Premanisme yang telah dibentuk akan terus bergerak bersama Forkopimda Kota Surabaya.
“Kepada masyarakat, saya minta agar berani melaporkan setiap praktik premanisme yang ditemui, namun tetap mengedepankan hukum dan tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan main hakim sendiri,” ucap Eri.
Dia menambahkan, setiap wilayah telah disiapkan Satgas Anti Premanisme yang akan bertugas menjaga keamanan, ketenangan, dan kenyamanan Kota Surabaya.
“Seluruh elemen masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat, organisasi kemasyarakatan, hingga aparat negara, memiliki peran strategis dalam menjaga kedamaian dan ketentraman Kota Surabaya,” imbuh Eri.



















































