jpnn.com, JAKARTA - Platform keamanan digital ScoutTwo dari ArmourZero menawarkan pendekatan baru dalam pengujian sistem siber dengan mengedepankan automasi dan visibilitas real-time.
Inovasi ini dinilai mampu menggantikan penetration testing (pentest) manual yang dianggap tidak lagi relevan dalam menghadapi frekuensi serangan siber saat ini.
Menurut laporan IBM X-Force Threat Intelligence Index 2024, perusahaan rata-rata menghadapi lebih dari 1.500 serangan per minggu.
Dengan frekuensi ancaman yang makin tinggi, solusi keamanan tradisional tidak lagi mampu merespons secara efektif.
“Pentest manual hanya memberikan snapshot sesaat dari kondisi keamanan, padahal risiko berkembang setiap menit,” ujar Leonard Ong, CISO ArmourZero.
ScoutTwo hadir sebagai platform pengujian keamanan berkelanjutan yang secara otomatis mendeteksi celah kerentanan setiap kali terjadi perubahan sistem, baik dalam pengembangan perangkat lunak maupun infrastruktur cloud.
Pendekatan ini memungkinkan tim IT bereaksi cepat terhadap potensi risiko tanpa menunggu audit berkala.
“Melalui integrasi dengan tools seperti GitHub, GitLab, Bitbucket, AWS, hingga Azure, kami memastikan ScoutTwo bisa langsung bekerja di ekosistem kerja para developer dan tim keamanan,” kata Leonard.