jatim.jpnn.com, TULUNGAGUNG - Sebanyak 19 siswa kelas IV SDN 02 Kradinan, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung, terpaksa mengikuti kegiatan belajar-mengajar (KBM) di kelas darurat setelah ruang belajar mereka rusak parah akibat longsor pada Selasa (19/8).
Pantauan di sekolah yang ada di kaki lereng Gunung Wilis itu, Senin (8/9), kelas darurat berdiri di halaman sekolah menggunakan tenda pengungsi berukuran 3x6 meter bantuan BPBD Tulungagung.
Sebelumnya, siswa sempat belajar berpindah-pindah, mulai dari mushala hingga area parkir.
“Kalau di musala sempit, anak-anak duduk lesehan. Di parkiran terbuka, terganggu suara kendaraan. Sekarang di tenda lebih nyaman, meski tetap bising dan panas kalau siang,” ujar guru kelas IV Dwi Sri Sulasmi.
Dia berharap ada tambahan fasilitas penunjang, seperti kipas angin, agar siswa lebih nyaman. Meski begitu, semangat belajar tetap tinggi.
Longsor yang dipicu hujan deras tersebut merusak tiga ruangan sekolah, yaitu kelas IV, perpustakaan, dan kamar mandi.
Hingga kini, belum ada kepastian kapan pembangunan gedung baru dimulai.
Salah satu siswa Belvis Azizah Salsabela mengaku lebih betah belajar di tenda dibandingkan di musala karena lebih lega.