jpnn.com - Politikus Partai Demokrat Yan Harahap menyentil pengusaha truk tidak menjadikan pengemudi sebagai tameng kepentingan mencari keuntungan, terutama berkaitan dengan masalah kendaraan Over Dimension and Over Load (ODOL).
Dia menyebut suara pengemudi yang disampaikan lewat sejumlah aksi demo dalam merespons rencana penertiban atau penerapan aturan zero ODOL harus dihargai.
Walakin, dia mengatakan bahwa rencana pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menertibkan ODOL mulai 2026 juga penting, karena bertujuan menyelamatkan nyawa masyarakat pengendara di jalan raya dari kecelakaan akibat kendaraan ODOL.
"Jangan jadikan pengemudi tameng kepentingan. Kami menghargai suara para pengemudi, tetapi kami juga tahu, demo ini bukan murni suara akar rumput," kata Yan dalam keterangan, Rabu (2/7/2025).
Dia menduga ada aksi unjuk rasa yang digerakkan oleh oknum pengusaha demi melindungi kepentingan mereka.
"Banyak yang didanai oleh oknum pengusaha besar yang selama ini menikmati keuntungan dari melanggar aturan dan membebani para sopir," lanjutnya.
Yan mengatakan bahwa tujuan pemerintah menertibkan ODOL adalah demi menciptakan transisi yang adil dan tidak memberatkan.
Dia menilai truk ODOL telah membuat jalan cepat rusak, biaya pemeliharaan membengkak, dan menghambat mobilitas masyarakat.