jpnn.com - Distrik Kiraweri, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat kini tak segelap sebelumnya.
Karena, saat malam hari cahaya dari gemerlap lampu menemani setiap malam di rumah-rumah warga.
Dulu, hanya lampu minyak yang berkerlip samar, atau suara genset yang menggeram di kejauhan. Kini, desa itu hidup dalam terang.
Elias Inyomusi Anakangi, warga Pegunungan Arfak menceritakan rasa pilu hidup tanpa penerangan yang memadai sejak dia lahir.
Butuh usaha dan kreavitas jika ingin hidup mereka lebih berwarna di malam hari.
“Saya lahir di sini, kami belum ada lampu. Kami bikin api. Kami baca, belajar itu, pasang, bikin gelegar untuk jadi pelita. Bikin tali, rotan itu. Rotan itu baru kita isi siram minyak tanah, baru taruh rotan itu di botol, baru bakar, jadi sumbu toh. Itu kami pakai belajar,” tutur Elias.
Karena listrik belum masuk distrik, ketika ingin keluar rumah pun Elias hanya berpatokan pada jalan kecil setapak sebagai arah mereka menuju tempat tujuan. Tanpa penerangan dari sorot lampu, hanya sinar bulan yang menerangi malam warga Distrik Kirawei.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2024 tercatat ada 84.276 wilayah administrasi setingkat desa yang terdiri dari 75.753 desa dan 8.486 kelurahan di Indonesia.