jatim.jpnn.com, SURABAYA - Menteri Koordinator Bidang Pangan RI Zulkifli Hasan atau Zulhas menilai insiden keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di beberapa daerah bukan karena kesalahan dalam pengolahan makanan.
Menurutnya, keracunan terjadi karena alergi atau ketidakbiasaan penerima MBG dalam mengonsumsi bahan tertentu.
“Bukan berarti salah masak karena memang kitanya belum terbiasa ya,” kata Zulhas saat meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Wonocolo, Surabaya, Kamis (21/8).
Zulhas lantas menceritakan pengalamannya, dulu dia tidak bisa mengonsumsi susu. Begitu juga para penerima MBG.
Dia menilai reaksi tubuh anak bisa berbeda, apalagi jika belum terbiasa mengonsumsi susu atau memiliki alergi.
“Dulu saya dikasih susu, saya mencret, dulu saya karena masih kecil, kan ada juga bantuan dulu. Kalau saya minum susu mencret gitu karena saya dulu enggak enggak bisa. Jadi, minumnya air beras kan,” jelasnya.
Zulhas menyebut kondisi tersebut wajar terjadi sehingga untuk mengantisipasi hal-hal tidak diingkan, sekolah harus melakukan pendataan alergi.
“Nah, ini ada yang alergi juga. Kalau saya susu enggak bisa gitu. Ya, kalau saya ya dulu, tetapi kalau air tajin bisa,” katanya.