jpnn.com, TANGSEL - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengaku ikut merasakan kegelisahan warga terhadap tumpukan sampah di beberapa wilayahnya.
"Saya merasakan betul kegelisahan warga. Bau yang tidak sedap dan pemandangan tumpukan sampah itu adalah beban moral bagi saya," kata dia kepada awak media, Sabtu (27/12).
Dia mengatakan tumpukan sampah terjadi karena Pemkot Tangsel mengubah tata kelola sampah dari pola konvensional menuju sistem pengolahan limbah modern berbasis teknologi.
Benyamin menjelaskan TPA Cipeucang saat ini sudah tidak mampu lagi menampung beban dengan cara lama.
"Memaksakan pembuangan di sana justru akan menciptakan bencana lingkungan yang lebih besar bagi anak cucu kita," ujar Benyamin.
Sebagai solusi permanen, Pemkot Tangsel tengah menggenjot proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).
Teknologi itu diklaim mampu memusnahkan sampah hingga 1.100 ton per hari.
"Sampah akan habis dibakar dan dikonversi menjadi energi listrik, bukan lagi ditumpuk hingga menggunung. Sistem ini mampu mereduksi volume sampah hingga 90 persen, sehingga residu yang dihasilkan sangat minimal," lanjut Benyamin.






















































