jpnn.com - Kejadian memilukan merenggut satu keluarga di Kampung Cae, RT 01 RW 07 Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.
Seorang ibu dan dua anaknya melakukan aksi bunuh diri pada Jumat (5/9/2025) dini hari. Dalam kasus ini, sang ibu lebih dulu membunuh anaknya (filisida) dengan menjerat leher menggunakan tali.
Peristiwa ini menjadi perhatian banyak pihak, salah satunya datang dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
Menteri PPPA Arifah Fauzi siang tadi mengunjungi kediaman orang tua EN (34 tahun) yang beralamat di Kampung Kebon Tunggul, Desa Pasir Huni, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung.
Dalam kunjungannya, Arifah menegaskan bahwa peristiwa ini harus dijadikan pelajaran penting, terutama dalam membangun ketahanan keluarga dan komunikasi yang sehat di dalam rumah tangga.
“Ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua, khususnya keluarga-keluarga, bagaimana memperkuat ketahanan keluarga dalam rumah tangga,” kata Arifah ditemui di Kabupaten Bandung, Senin (8/9).
Ia menyebut, komunikasi sebagai hal utama yang harus dijaga dalam rumah tangga. Menurutnya, perasaan yang dirasakan masing-masing pasangan harus bisa disampaikan tanpa hambatan.
“Apa yang dirasakan istri, apa yang dirasakan suami, harus saling dikomunikasikan sehingga tidak ada hambatan untuk menyampaikan perasaan yang sedang dirasakan,” jelasnya.