jatim.jpnn.com, SURABAYA - Suasana duka menyelimuti rumah kecil di Jalan Kampung Malang Utara Gang 1 No. 20B, Tegalsari, Surabaya, Sabtu (8/11) malam.
Di tempat inilah keluarga menyambut kepulangan jenazah Reno Syahputra Dewo, salah satu korban yang teridentifikasi dari dua kerangka manusia yang ditemukan di reruntuhan Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat.
Bagi keluarga, kepergian Reno terasa begitu menyesakkan. Bukan hanya karena cara dia ditemukan, tetapi juga karena sosoknya selama ini dikenal sebagai anak rumahan yang jarang keluar rumah. Paman Reno, Jemmy Yunianto mengingat betul kebiasaan keponakannya itu.
“Reno itu orang yang sebenarnya kalau menurut saya Reno itu orang yang mager sebenarnya. Diajak ke mana aja sebenarnya nggak mau, tetapi enggak tahu kenapa di saat demo itu kok dia mungkin rasa ketertarikannya ya,” kata Jemmy.
Jemmy mengenang Reno sebagai anak yang sejak kecil banyak menghabiskan waktu bersamanya.
“Reno itu orangnya mageran, nggak pernah mau ke mana-mana. Diajak temannya keluar aja nggak (mau),” ujarnya.
Tiga tahun terakhir, Reno tinggal di Jakarta Timur dan bekerja di Cikarang.
“Iya, bekerja di AHM Cikarang. Kurang lebih tiga tahun (di Jakarta). Dia ikut keponakan saya di Jakarta Timur,” kata dia.



















































