jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai menertibkan sukarelawan pengatur lalu lintas (Supeltas). Langkah ini dibarengi dengan solusi alternatif berupa penyediaan pekerjaan yang lebih layak melalui program Padat Karya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan seluruh Supeltas akan ditertibkan tanpa mengabaikan hak mereka untuk mencari nafkah. Para Supeltas akan dialihkan ke berbagai jenis pekerjaan produktif yang sudah disiapkan Pemkot.
“Memang Supeltas ini mau bagaimanapun orang Surabaya. Jadi, bisa diperbantukan, dipekerjakan, tanpa mengesampingkan mereka untuk mencari nafkah, tetapi juga tidak mengganggu pengguna jalan lainnya,” kata Eri, Selasa (26/8).
Lewat program Padat Karya, para Supeltas ditawari pekerjaan yang lebih terjamin, seperti pembuatan paving, produksi sandal hotel, hingga bergabung sebagai tenaga di Koperasi Merah Putih.
"Banyak (alternatifnya) di Padat Karya. Ada pembuatan paving, dan lainnya, padat karya di Surabaya ada banyak kan (sudah berkembang)," jelasnya.
Menurut Eri, penertiban Supeltas penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban lalu lintas. Dia menilai keberadaan mereka kerap mempersulit pengendara, bahkan bisa menimbulkan kemacetan.
“Ini memang sudah kami mulai dengan Dishub untuk memetakan (supeltas) di titik-titik itu karena saya juga merasakan, waktu mau belok malah tambah macet,” ujarnya.
Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya akan mengeksekusi penertiban ini. Upaya tersebut menjadi kelanjutan setelah program penertiban parkir liar yang sudah lebih dulu berjalan.