jpnn.com - Syngenta Indonesia meluncurkan strategi baru Petani MAJU guna memberdayakan petani dan memajukan sektor pertanian Indonesia.
Strategi Petani MAJU terdiri dari empat pilar, yaitu Maximize Profitability (Memaksimalkan Profitabilitas), Accelerate Innovation (Mempercepat Inovasi), Joint-Effort in Sustainability (Upaya bersama dalam Keberlanjutan), dan United One Team (Bersatu sebagai Satu Tim).
"Melalui strategi Petani MAJU, kami berkomitmen untuk menghadirkan solusi inovatif yang memberdayakan petani Indonesia. Kami akan bersinergi dengan mitra-mitra Syngenta untuk mencapai tujuan ini," kata Presiden Direktur Syngenta Indonesia Eryanto dikutip dari siaran pers, Kamis (13/2/2025).
Dia menerangkan bahwa kolaborasi menjadi fokus utama dalam pilar 'Joint-Effort in Sustainability' yang menekankan pentingnya kemitraan dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di era modern.
Sebagai bagian dari inisiatif tersebut, Syngenta Indonesia menyelenggarakan panel diskusi dalam Konferensi Nasional perusahaan di Nusa Dua, Bali, 6 Februari 2025 lalu. Panel itu menghadirkan dua sesi diskusi yang membahas topik-topik krusial dalam sektor pertanian.
Sesi pertama bertema 'Memperkuat Kemitraan untuk Ketahanan Pangan Nasional dan Kesejahteraan Petani', dimoderatori oleh Nanin Noorhajati selaku Crop Protection Development Head. Panel diskusi menghadirkan narasumber Prof. Dr. Ir. Dadang, M.Sc selaku Guru Besar Fakultas Pertanian IPB sekaligus Ketua Tim Teknis Komisi Pestisida Kementerian Pertanian.
Kemudian ada Agung Kurniawan dari CropLife Indonesia, Abu Bakar selaku petani jagung dan Ketua Sahabat NK Indonesia, dan Frederick Huntercol Manihuruk, Lead Farmer Network (petani andalan) dari Kabupaten Simalungun.
Diskusi itu menyoroti peran Syngenta dalam memperkuat kemitraan untuk mendukung kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional. Di tengah berbagai tantangan pertanian, perubahan iklim membawa dampak yang luar biasa terhadap munculnya berbagai organisme pengganggu tanaman (OPT).