jatim.jpnn.com, SURABAYA - Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso mendorong para pedagang pasar tradisional untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman agar tetap eksis dan mampu meningkatkan penjualan.
Salah satu caranya, kata Budi, adalah dengan memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan pasar serta menyediakan layanan pembayaran nontunai menggunakan QRIS.
Hal itu disampaikan Budi saat menghadiri kegiatan Gerakan Nasional Membersihkan Pasar Nusantara (Gernas Mapan) di Pasar Sememi, Surabaya, Kamis (13/11).
“Sekarang ini sudah era digital. Banyak orang ke pasar tidak lagi membawa uang tunai, tapi cukup pakai handphone. Jadi, Bapak Ibu pedagang harus paham penggunaan QRIS agar bisa melayani pembeli dengan lebih praktis,” ujar Budi.
Menurut Budi, kebiasaan masyarakat dalam berbelanja kini telah berubah. Banyak pembeli memilih metode pembayaran digital karena dianggap lebih aman dan efisien dibanding membawa uang tunai.
“Kalau bawa uang tunai kan rawan dicopet, tetapi kalau uangnya di handphone, malah bisa lebih banyak transaksi. Peluang belanja juga makin besar,” jelasnya.
Selain itu, Mendag juga mengimbau para pedagang untuk mulai memasarkan produk secara onlinemelalui marketplace atau media sosial.
Langkah ini dinilai penting agar pembeli tetap bisa bertransaksi meski tidak datang langsung ke pasar.



















































