kalsel.jpnn.com, BANJARBARU - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) lolos seleksi sebagai penerima dana fasilitasi riset pada program Pusat Kolaborasi Riset (PKR) dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk pertanian lahan basah.
"ULM melalui Unit Penunjang Akademik Lingkungan Lahan Basah (UPA LLB) mengajukan proposal bertajuk Pengelolaan Lahan Basah dan berhasil mendapatkan pendanaan untuk tiga tahun pertama dan dapat berjalan hingga tujuh tahun dengan evaluasi tahunan," kata Kepala UPA LLB ULM Dr Maya Amalia di Banjarmasin, Selasa.
Dia mengungkapkan kolaborasi riset akan fokus pada riset pertanian lahan basah yang berkelanjutan
dengan melibatkan dosen Fakultas Pertanian, MIPA, dan Teknik.
Dengan dukungan BRIN, peneliti ULM bisa mengakses fasilitas yang sebelumnya terbatas, sekaligus membuka peluang untuk hibah penelitian bersama.
Maya menjelaskan lahan basah merupakan ekosistem khas Kalimantan Selatan yang memiliki nilai strategis baik secara ekologis maupun ekonomis.
Melalui PKR, ULM berkomitmen mendorong konservasi, pemanfaatan berkelanjutan, serta kontribusi nyata dalam pembangunan nasional berbasis riset di lingkungan lahan basah.
Selama ini, ULM melalui UPA LLB aktif menginisiasi program konservasi mangrove, pembangunan pusat riset seluas 611 hektare di Kotabaru, serta berpartisipasi pada forum internasional seperti World Water Forum.
Dengan PKR ini, ULM semakin menegaskan diri sebagai pusat keunggulan riset lahan basah di Indonesia.