Unicharm Bersama CRSU FKUI Lakukan Riset Popok Lifree, Ini Hasilnya

1 day ago 23

Unicharm mengumumkan hasil riset bersama Clinical Research Supporting Unit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (CRSU-FKUI). Foto: Unicharm

jpnn.com, JAKARTA - Unicharm mengumumkan hasil riset bersama Clinical Research Supporting Unit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (CRSU-FKUI).

Hasil riset menunjukkan bahwa popok dewasa Lifree tipe perekat dengan 100% bahan breathable (bahan bersirkulasi) terbukti dapat memperbaiki kondisi klinis kulit pada area popok, dan mendukung perbaikan kualitas tidur pada orang lanjut usia (lansia).

Dengan kondisi kulit pada area popok yang baik akan menurunkan risiko terjadinya luka dekubitus.

Konferensi pers yang diadakan pada 28 Mei 2025 bertepatan dengan perayaan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2025, dihadiri perwakilan Departemen Pelayanan Kesehatan Usia Rentan (YASKESRAN) dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) dr. Ari Setyaningrum, perwakilan tim riset dari CRSU FKUI, Divisi Dermatologi Geriatri, Departemen Dermatologi dan Venereologi FKUI dr. Rinadewi Astriningrum, peneliti kesehatan tidur dari Departemen Neurologi FKUI dr. Dinda Larastika Riyanto, dan lebih dari 40 perwakilan rumah sakit besar di kawasan Jabodetabek, serta berbagai Organisasi Medis.

Dokter Ari Setyaningrum dari YASKESRAN Kemenkes mengatakan saat ini Indonesia mengalami peningkatan populasi lansia, di mana proporsi penduduk usia lanjut meningkat dibandingkan dengan populasi usia produktif.

“Berdasarkan data Kemenkes pada 2024, sebanyak 12% atau 34 juta penduduk Indonesia adalah lanjut usia yang tergolong menjadi kelompok rentan. Untuk memastikan kesehatan kelompok lansia, diperlukan peningkatan layanan kesehatan dasar, program kesehatan yang terintegrasi, dan pembangunan lingkungan yang ramah bagi lansia. Disamping itu, yang terpenting adalah memberikan perawatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan lansia," katanya.

Salah satu faktor penting dalam memastikan kesehatan lansia adalah dengan menjaga kualitas tidur. Tidur merupakan hal yang krusial pada seluruh umur, terlebih lagi bagi lansia.

"Tidur yang tidak berkualitas telah banyak terbukti dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan fisik dan mental seperti demensia, obesitas, stroke, gangguan imunitas, risiko terjatuh, dan lain-lain terutama pada orang berusia lanjut. Namun, dari data studi yang pernah dilakukan di Indonesia, sebanyak 30,3% lansia mengalami gangguan tidur (Rahmat dkk, 2024)," katanya.

Unicharm mengumumkan hasil riset bersama Clinical Research Supporting Unit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (CRSU-FKUI).

Read Entire Article
| | | |