jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (FK Unpad) akan menyeleksi ketat calon peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) sebelum akhirnya diterima sebagai mahasiswa.
Proses rekrutmen calon dokter spesialis Unpad tahun ini lebih ketat, setelah insiden pemerkosaan yang dilakukan dokter residen anestesi di Rumah Sakit (RS) Hasan Sadikin, Kota Bandung, April lalu.
Dekan FK Unpad dr Yudi Mulyana Hidayat mengatakan, proses rekrutmen PPDS akan melibatkan psikolog hingga psikiater.
Calon peserta didik sebelumnya akan dilakukan tes psikotes hingga kejiwaan untuk memastikan tidak adanya penyimpangan seksual atau kesehatan mental yang terganggu.
“Nanti kami melibatkan psikolog, psikiater dan sebagainya. Jadi proses psikologis dulu, kalau sudah mengarah (penyimpangan atau gangguan mental) ke klinik, baru ke psikiater, dan sebagainya,” kata Yudi saat ditemui di Gedung MCHC RSHS Bandung, Kamis (24/7/2025).
Menurut Yudi, pihaknya perlu memitigasi sejak awal perihal kelainan seksual atau kesehatan mental yang diidap calon peserta didik.
Hal ini untuk antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kasus dokter residen anestesi, Priguna Anugerah Pratama.
“Yang jelas kami harus bisa mendeteksi orang mempunyai kelainan jiwa yang terseluruh, contohlah yang disebut bipolar,” ungkap dia.