jateng.jpnn.com, KOTA PEKALONGAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan menegaskan komitmennya dalam mengawal proses Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMP agar berlangsung transparan, adil, dan bebas titipan.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid menegaskan seluruh pelaksanaan SPMB kini telah dijalankan secara digital dan sistematis. Dengan sistem yang serba online ini, celah permainan kuota maupun aksi titip menitip ditutup rapat.
"Semua sudah tersistem online. Jika kuota sudah terpenuhi, sistem akan otomatis terkunci. Jadi tidak ada celah titipan," tegas Afzan kepada wartawan, Jumat (13/6).
Dia juga meminta masyarakat untuk tidak kecewa apabila anaknya belum diterima di SMP negeri.
"Sekolah swasta juga tidak kalah bagus. Yang penting anak tetap bisa mengakses pendidikan yang layak dan berkualitas," tambahnya.
Pada tahun ajaran 2025/2026, sebanyak 23 SMP negeri dan swasta di Kota Pekalongan mengikuti seleksi SPMB secara daring.
Setiap rombongan belajar hanya tersedia kuota 32 siswa, dan semuanya dipantau lewat sistem.
Dengan digitalisasi ini, Pemkot ingin memastikan proses seleksi yang objektif, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.