jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi mengajak perguruan tinggi berkolaborasi untuk membangun kawasan transmigrasi.
Hal ini disampaikannya saat berdialog dengan para akademisi Universitas Nasional (Unas) dalam forum KAHMI Rayon Unas di Jakarta, Selasa (25/2).
Forum tersebut turut dihadiri Rektor Unas El Amry Bermawi Putera, mantan rektor Prof Umar Basalim, Ketua KAHMI Rayon Unas Zainul Djumadin, Prof Edi, para dekan, Ambia Boestam, Umar Husin, dan puluhan akademisi serta anggota KAHMI lainnya.
Wamen Viva Yoga menyampaikan saat ini program transmigrasi mempunyai paradigma baru, yakni jika masa lalu sifatnya top down, sekarang bottom up.
“Sekarang keinginan adanya transmigrasi bisa diusulkan oleh pemerintah daerah," kata Wamen Viva Yoga dalam keterangannya, Rabu (26/2).
Dari paradigma baru inilah membuat banyak kepala daerah meminta kepada Kementerian Transmigrasi agar wilayahnya mendapat kiriman transmigran.
Wamen Viva Yoga menyebut Kabupaten Halmahera Selatan menyatakan butuh 250 kepala keluarga, sedang Kabupaten Siak membutuhkan 500 kepala keluarga.
“Mereka membutuhkan para transmigran agar lahan-lahan kosong terkelola dan berdaya guna hingga menjadi daerah pertumbuhan ekonomi baru," terangnya.