jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Sebanyak 114 kasus kebakaran telah ditangani oleh Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul sepanjang periode Januari hingga 19 Agustus 2025.
Peningkatan kasus dalam beberapa bulan terakhir didominasi oleh insiden pembakaran sampah yang merembet ke lahan sekitar.
Kepala Bidang Damkarmat BPBD Bantul Irawan Kurnianto mengatakan bahwa puncak kejadian kebakaran tahun ini terjadi pada Juni dengan total 22 insiden. Sedangkan hingga 19 Agustus, telah mencatatkan 16 kejadian.
"Ada peningkatan kejadian kebakaran dalam beberapa bulan ini yang disebabkan membakar sampah yang merembet ke lahan atau tanaman bambu," kata Irawan saat dikonfirmasi di Bantul, Selasa.
Berdasarkan data yang dirilis, sebaran kasus kebakaran tertinggi terjadi di Kecamatan Kasihan dengan 25 kejadian, disusul Kecamatan Bantul dengan 21 kejadian.
Sedangkan tiga kecamatan, yaitu Srandakan, Sanden, dan Pajangan, tercatat nihil kasus kebakaran sepanjang tahun ini.
Di wilayah Kecamatan Kasihan, penyebab kebakaran paling umum adalah korsleting listrik sebanyak sebelas kejadian. Diikuti oleh aktivitas membakar sampah (5 kejadian), kebocoran tabung elpiji (3 kejadian), kelalaian (2 kejadian), dan penyebab yang belum diketahui (4 kejadian).
Melihat tren ini, Irawan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana kebakaran. Beberapa langkah preventif yang disarankan antara lain: