jateng.jpnn.com, SEMARANG - Program transmigrasi masih diminati masyarakat Jawa Tengah. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah mencatat sedikitnya 300 kepala keluarga (KK) telah mendaftarkan diri untuk berpindah ke daerah baru demi kehidupan yang lebih baik.
Kepala Disnakertrans Jateng Ahmad Aziz menyebut pihaknya sudah memiliki data lengkap calon transmigran, termasuk nama dan alamat mereka. Namun, keterbatasan kuota dari Kementerian Transmigrasi membuat tidak semua pendaftar dapat berangkat pada 2025.
"Antusiasme warga sangat tinggi, tetapi kuota masih terbatas. Tahun ini belum semua bisa tersalurkan," ujarnya di Semarang, Sabtu (1/3).
Pada 2024, sebanyak 16 KK asal Jateng telah diberangkatkan ke berbagai daerah seperti Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Aziz menegaskan program transmigrasi bukan sekadar upaya meningkatkan kesejahteraan individu, tetapi juga berperan dalam pembangunan daerah terpencil serta mempererat persatuan bangsa.
"Transmigrasi bukan hanya mencari penghidupan lebih baik, tetapi juga membangun wilayah pinggiran dan memperkuat NKRI," tambahnya.
Menurutnya, para transmigran dari Jateng kerap menjadi penggerak ekonomi di daerah tujuan. Mereka mengelola lahan dengan tekun, sehingga lahan yang sebelumnya terbengkalai bisa dimanfaatkan dengan maksimal.
Kehadiran mereka juga membawa akulturasi budaya yang semakin mempererat hubungan antara masyarakat setempat dan para pendatang.