bali.jpnn.com, DENPASAR - Banjir pesisir alias rob berpotensi menerjang wilayah Bali pada periode 5 – 9 November 2025.
Menurut Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho, potensi ketinggian air laut maksimum itu disebabkan fenomena fase bulan purnama dan jarak terdekat bulan ke bumi (perigee) pada 5 November 2025.
“Kami imbau masyarakat selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampaknya,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Cahyo Nugroho dilansir dari Antara.
Berdasarkan pantauan data level air dan prediksi pasang surut, kata dia, rob berpotensi terjadi di Kabupaten Jembrana, pesisir selatan Kabupaten Tabanan, pesisir Kabupaten Badung, dan pesisir Kota Denpasar.
Banjir pesisir diperkirakan juga menerjang wilayah Kabupaten Gianyar, pesisir selatan Kabupaten Klungkung, dan pesisir selatan Kabupaten Karangasem.
Menurutnya, potensi banjir pesisir atau rob itu berbeda waktu baik hari dan jam di tiap wilayah.
“Secara umum berdampak kepada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir,” ujar Cahyo Nugroho.
Aktivitas yang diperkirakan terdampak di antaranya bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.



















































