jatim.jpnn.com, SSURABAYA - Kader PDI Perjuangan Surabaya Achmad Hidayat melontarkan kritik tajam terhadap cara kepemimpinan pelaksana tugas (Plt) Ketua DPC PDIP Surabaya Yordan M Batara Goa.
Dia menyebut gaya kepemimpinan saat ini justru menciptakan ketegangan internal dan mengancam soliditas partai di tingkat akar rumput.
Achmad menyayangkan maraknya dinamika internal yang dibawa ke ruang publik setelah dicopotnya Adi Sutarwijono dari kursi ketua DPC.
Mulai dari polemik gaji sekretariat hingga kisruh pemanggilan kader yang dinilai tak sejalan secara politik.
"Seharusnya hal-hal semacam itu diselesaikan di internal, bukan diumbar ke media, tetapi kini malah banyak informasi sensitif partai yang tersebar ke publik," ucap Achmad, Rabu (4/6).
Menurutnya, pemanggilan terhadap kader karena perbedaan pandangan dianggap tidak mencerminkan semangat demokrasi internal partai. Dia bahkan menyamakan suasana DPC saat ini seperti kantor aparat penegak hukum, bukan rumah perjuangan kader.
"Kalau ada kader dipanggil karena beda sikap, lalu diperiksa seperti interogasi, itu keliru. Ini partai politik, bukan institusi hukum. Lagipula, pembentukan Komite Etik atau Mahkamah Partai itu bukan kewenangan DPC, tetapi DPP," ujarnya.
Achmad juga menyebut tekanan terhadap kader telah menciptakan atmosfer yang tidak sehat dalam proses konsolidasi.
