jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Kongres Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) XXII 2025 yang digelar di Kota Bandung, kembali ditunda setelah direncanakan digelar Minggu 27 Juli 2025. Penundaan itu disebabkan ancaman pembunuhan yang dilakukan oleh peserta kongres kepada Badan Pekerja Kongres (BPK).
Salah satu narasumber yang tidak berkenan namanya disebut, mengungkap ancaman itu dilontarkan di grup pendukung salah satu calon ketua umum pada Minggu (27/7) malam. Tujuannya, membakar emosi peserta untuk segera mencari BPK yang dianggapnya kurang bertanggung jawab.
"Patra (Patra Dewa, Sekretaris BPK) Ari (Marianus Rawa Tamba, Ketua BPK) jangan sampai keliatan yaa, kami cari malam ini sampai ketemu!!! Hidup atau mati, sudah emosi semua kondisi kawan2 ketua," tulis salah satu peserta sidang dalam tangkapan layar yang diterima JPNN.com, Senin (28/7/2025).
Tak hanya mencari Ari dan Patra, mereka juga mengancam akan bergerak ke Hotel Golden Flower dan Grand Preanger tempat panitia menginap, yang tak jauh dari lokasi kongres untuk meminta pertanggungjawaban ke panitia.
Bahkan ancaman juga kembali dilontarkan oleh salah satu peserta ini.
"Jangan sampai kawan-kawan berbuat hal-hal yang tidak diinginkan," tulisnya.
Merespons hal itu, Ketua Badan Pekerja Kongres (BPK) GMNI Marianus Rawa Tamba alias Ari, mengakui adanya ancaman itu. Sehingga BPK memutuskan untuk menunda kongres hingga waktu yang tidak ditentukan.
"Saat ada kondisi yang mengancam nyawa, tidak ada pilihan lain selain menunda sementara kegiatan Kongres XXII GMNI 2025 demi keselamatan dan kondusivitas seluruh pihak," terangnya.
Ari mengatakan kongres akan dilanjukan bila kondisi telah kondusif. Ia menegaskan, tidak ada kegiatan kongres selain yang diselenggarakan BPK GMNI.