jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Pemerintah Kota (Bandung) mengaku kecolongan atas beroperasinya tempat judi ala kasino yang berkamuflase menjadi lapangan futsal – billiard di Jalan Ahmad Yani, Kosambi, Kota Bandung.
Tempat judi konvensional itu baru beroperasi selama tiga hari dengan omzet mencapai Rp3 miliar. Lokasinya yang tersamarkan, membuat petugas Satpol PP pun tak bisa menindaknya.
“Jadi itu memang sangat mengejutkan. Terus terang kami merasa kecolongan, tetapi kami sangat mengapresiasi kerja dari kepolisian dan ini koordinasinya langsung dari Mabes Polri,” kata Wali Kota Bandung Muhammad Farhan saat ditemui di Bandung, Rabu (18/6/2025).
“Saya baru dapat informasinya lengkap beberapa jam yang lalu. para pelakunya semuanya ternyata orang Bandung,” sambungnya.
Menurut Farhan, penggerebekan tempat judi ala kasino itu dilakukan dalam operasi senyap gabungan Polda Jabar dan Polrestabes Bandung. Kewilayahan mengaku tidak terlibat dan tidak tahu menahu ihwal operasi yang dilaksanakan pada Selasa dini hari kemarin.
“Karena nggak keliatan. Ini operasi rahasia, operasi silent dari Mabes Polri,” imbuhnya.
Sementara itu, terkait izin operasi tenpat billiard dan futsal yang menjadi kedok, kata Farhan, itu sudah sesuai peruntukkannya. Hanya saja, petugas tidak bisa terus memantau aktivitas di dalam area tersebut.
Adapun tempat judi ala kasino itu berada di dalam ballroom yang selama ini dipakai untuk arena bermain billiard.