jpnn.com, JAKARTA - Mewujudkan Indonesia Emas 2045 berbagai pihak bertemu untuk memperkuat kapasitas dan membangun konsensus kebijakan dalam mendorong sistem keselamatan kendaraan roda dua.
Upaya itu diwujukan oleh Pijar Foundation, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang bekerja sama menyelenggarakan program Road Safety Fellowship 2025: Mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui Sistem Keselamatan Roda Dua yang Inovatif dan Adaptif, pada 16–17 Juli 2025 di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta.
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Dr. Muhammad Taufiq, DEA dalam kesempatan itu mengatakan bonus demografi akan jadi sia-sia jika generasi produktif meninggal di jalan.
"Kecelakaan roda dua tak boleh lagi dianggap hal biasa. Tanpa regulasi yang tegas dan sistem keselamatan yang memadai, ini akan menjadi ancaman mematikan bagi masa depan bangsa,” ujar Taufiq, dikutip, Rabu (23/7).
Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri mencatat lonjakan signifikan kecelakaan kendaraan roda dua, meningkat lebih dari 50 persen dalam lima tahun terakhir.
Tercatat lebih dari 150.000 kasus kecelakaan yang mayoritas melibatkan roda dua, dengan menyebabkan korban jiwa mencapai 26.893 orang Pada 2024.
Angka ini mencerminkan tingkat fatalitas yang semakin mengkhawatirkan dan menunjukkan bahwa kendaraan roda dua masih menjadi titik lemah dalam sistem keselamatan jalan kita.
Mayoritas korban berasal dari kelompok usia produktif, khususnya rentang usia 15 hingga 24 tahun—generasi muda yang seharusnya menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Jika dibiarkan, Indonesia berisiko kehilangan potensi demografi emas yang sangat vital dalam pembangunan menuju 2045.